VAN LITH MERDEKA CHALLENGE: MENJAWAB PERNYATAAN BU TEJO

Dadi wong ki mbok sing solutip…” petikan pernyataan Bu Tejo dalam film pendek “Tilik” ini sedang menjadi fenonema di jagad maya maupun jagad hiburan Indonesia. Nah, sebelum makin jauh membaca tulisan ini ada baiknya anda memahami disclaimer bahwa tulisan ini bukanlah tentang film Tilik, hanya saja pernyataan Bu Tejo dalam film itu terasa pas dengan Van Lith Merdeka Challenge yang baru saja kami lakukan.

Berawal dari obrolan santai komunitas Van Lith Runners dan Van Lith Gowes Bersama Hippavali ( Himpunan Pengusaha alumni van Lith ) tentang apa yang mau dilakukan dalam rangka memperingati 75 tahun Indonesia Merdeka akhirnya meluncurlah Van Lith Merdeka Challenge yang merupakan “panggilan” bagi siapapun yang pernah merasakan gemblengan di kampus Kartini 1 Muntilan, untuk ikut serta menyelesaikan tantangan kelompok beranggotakan 5 orang untuk gowes sejauh 178 KM atau lari/jalan sejauh 75 KM selama periode 15 – 31 Agustus 2020. Hal menarik dari tantangan ini adalah setiap kelompok yang berhasil menyelesaikan tantangan gowes ataupun lari maka kelompok tersebut telah memberikan donasi senilai 750 ribu yang nantinya akan digunakan untuk membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan.

Bukan anak Van Lith namanya kalau tidak kompetitif dalam menjawab tantangan, panitia yang tadinya hanya memasang target pesimis untuk jumlah peserta malah akhirnya jadi kewalahan karena ternyata antusiasme dari angkatan 1 yang dengan bangga menyebut diri sebagai angkatan pionir, sampai ke angkatan paling piyikyaitu Angkatan 29 sangat luar biasa. Total ada kurang lebih 189 pelari dan 137 pesepeda yang ikut tantangan ini dengan total jarak yang telah ditempuh sejauh 5.821 KM untuk lari/jalan dan 12.784 KM untuk gowes. Sebuah capaian yang jauh melewati target awal pada saat tantangan ini di inisiasi. Dan bahkan target lari/jalan sejauh 75 KM ada yang menyelesaikannya hanya dalam waktu 3 hari.

Donasi? Wah…jangan pernah tanya betapa persisten-nya anak Van Lith dalam mencari donasi. Gemblengan program bakti sosial, live in, dan sejenisnya telah ada di dalam darah para muntilaners ini. Mulai dari promosi donasi di media sosial dengan cara yang unik dan luar biasa melalui Instagram StoryInstagram Feed, ataupun Facebook, hingga akhirnya muncul berbagai tagline unik salah satunya adalah “kamu donasi aku yang lari”; sampai kegiatan door to door mencari donatur, memanfaatkan jejaring, klien, bahkan mantan terindah pun dilalukan. Usaha keras itu tidaklah mengkhianati hasil, total donasi yang terkumpul sudah mencapai sekitar 100 juta, angka yang sangat fantastis dan diluar perkiraan.

Sebagian donasi saat ini telah diserahkan ke TK/SD Gejlik, Panti Asuhan Santa Maria-Boro, TK/SD PL Servatius-Gunung Brintik, SMP PL Cawas-Klaten, SMP PL Mijen-Semarang, dan TK/SD Vincentius-Semarang dalam bentuk handphonelaptop, komputer, paket alat tulis, printer, dan LCD Projector untuk mendukung program pembelajaran jarak jauh yang saat ini berlangsung sebagai akibat dari pandemi Covid-19, dan sisa donasi yang ada akan terus disalurkan ke berbagai sekolah yang membutuhkan. Alasan kenapa donasi ini diserahkan untuk membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan adalah karena hal ini sejalan dengan visi Romo Van Lith untuk terus mengembangkan dunia pendidikan.

Van Lith Merdeka Challenge telah selesai di tanggal 31 Agustus 2020, tapi apakah itu adalah garis finish yang telah berhasil kami capai? Tentu saja bukan. Ini adalah garis start baru bagi kami. Seperti langkah kaki dalam menempuh tantangan lari/jalan ataupun genjotan sepeda dalam menempuh tantangan gowes yang tidak pernah berhenti, maka perjalanan ini masih sangat jauh. Perjalanan untuk menjadi kartika bagi bangsa. Ini adalah langkah kecil kami para muntilaners, langkah untuk menjadi perintis dan pelopor seperti yang selalu kami nyanyikan saat menjalani masa remaja kami di Van Lith. Kami akan terus melangkah dan bergerak membagikan apa yang kami mampu. Inilah jawaban dari kami atas penyataan dari Bu Tejo “Dadi wong ki mbok sing solutip….”.( Dito, alumni Van Lith ank 6 )

Kami akan terus menjadi wong sing solutip karena kami 100% Van Lith 100% Indonesia. Tu us ignis clare ardeat.

5 2 votes
Beri Nilai Pos
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments