Sabtu – Minggu , 18 dan 19 Maret 2023 Pelantikan Saka ( Satuan Karya) Pramuka SMA PL Van Lith diikuti oleh 197 peserta didik kelas XI . Kegiatan ini diadakan di Bumi Perkemahan Taman candi Borobudur yang luasnya 4 ha . Sabtu pk. 14.00 para Vanlitsian didampingi oleh para pembina pramuka yang dikomandani mas Bonifasius Restu Pramudia mendirikan tenda-tenda perkemahan untuk mendukung aktifitas selama 2 hari . Upacara Pembukaan dengan pembina Kolonel I. Putu Ngurah Sadhana , Direktur Taman wisata Candi ( Borobudur, Prambanan, Ratu Boko dan TMII ) sekaligus Pimpinan Saka Pariwisata Pramuka Jawa Tengah . Dalam amanatnya beliau berpesan kepada adek-adek para Vanlitsian bahwa Indonesia adalah negara besar dengan aneka ragam warna budaya, suku, agama , ras dll sepatutunya sebagai generasi muda yang telah dibekali dengan nilai-nilai luhur kepanduan ( melalui kegiatan pramuka ) mampu menjaga negeri kita ini dengan sepenuhnya . Kolonel I.Putu Ngurah Sadhana dari satuan TNI Angkatan Laut RI bukan orang biasa. Beliau pernah menjadi Kapten Kapal Samodra Raksa Indonesia yang pernah mengadakan ekspedisi kelautan dari Indonesia sampai Madagaskar Afrika dengan awak kapal 27 orang yang berasal dari berbagai negara .
Kapal Samudra Raksa yang terdapat di museum Candi Borobudur merupakan replika kapal dari salah satu relief Candi Borobudur . Proses pembuatan kapal memakan waktu kurang lebih selama enam bulan. Setelah kapal selesai dibuat, dilakukan uji coba pelayaran pertama dari Tanjung Benoa Bali melewati Surabaya menuju Pelabuhan Ancol. Hasil dari uji coba menyatakan bahwa Kapal Samudra Raksa layak untuk berlayar di lautan. Pada tanggal 15 Agustus 2003, Kapal Samudra Raksa melakukan ekspedisi (napak tilas) rute perdagangan kayu manis dari Ancol kota Jakarta menuju Pelabuhan Tema, Accra, Ghana, sampai Madagaskar Afrika Barat yang memakan waktu kurang lebih 6 bulan hingga 23 Februari 2004. Ekspedisi ini dilepas langsung oleh Ibu Megawati Sukarnoputri. Kapal Samudra Raksa melakukan ekspedisi dengan rute jalur perdagangan rempah pada abad ke-8 dengan nama Jalur Kayu Manis. Sedangkan Museum Kapal Samudra Raksa merupakan museum tentang sejarah kemaritiman Nusantara yang terletak di komplek area Taman Wisata Candi Borobudur dan diresmikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI Prof. Dr. Alwi Shihab pada 31 Agustus 2005. Adapun pembuatan kapal digagas oleh seorang mantan prajurit angkatan laut Kerajaan Inggris bernama Phillip Beale, yang pada tahun 1982 berkunjung ke Candi Borobudur. Dalam kunjungan tersebut dia menemukan relief berbentuk kapal dan berniat untuk merekonstruksi. Pada tahun 2002, bekerjasama dengan pemerintah Indonesia khususnya Departemen Kebudayaan dan Pariwisasta, dibentuklah tim untuk membuat kapal ini. Dibantu oleh Nick Burningham, arkeolog asal Australia, dan seorang pembuat kapal Samudra Raksa yang berasal dari Pulau Kangean Jawa Timur yaitu As’ad Abdullah, Kapal Samudra Raksa berhasil dibuat.
Kegiatan Kepanduan / Pramuka SMA Van Lith menjadi salah satu kegiatan wajib setiap hari Jumat yang diikuti oleh kelas X dan XI . Pelantikan 5 saka kali ini diwakili oleh Saka Pariwisata , adapun 4saka yang lain adalah Saka Bakti Husada ( Saka PMR ) , Saka Bhayangkara ( Kepolisian ), Saka Wirakartika ( TNI ) dan Saka Kalpataru ( Lingkungan Hidup ) . Maka para pimpinan Pariwisata, PMI, Kepolisian, TNI , Dinas Lingkungan Hidup menjadi pembina Saka sekolah di jawa Tengah. Usai upacara pembukaan , istirahat sejenak dan disambung dengan tracking ( menyusuri jejak ) ke bukit Dagi , malam hari keakraban bersama dengan api unggun. Pagi di hari minggu diawali dengan senam , Pendalaman Saka, Reboisasi di taman Candi, kunjungan ke Polres Borobudur , Penyuluhan ke pasar oleh-oleh Candi Borobudur, OutBond, Eksplorasi candi dan ditutup dengan Misa Alam dipimpin oelh Romo dari sekolah Seminari Mertoyudan Romo Palma Adi Hantara Pr. Setelah disegarkan dengan komuni suci , Para pandu bersama pembina bersiap packing untuk pulang namun perjalanan pulang mereka menutup kegiatan dengan kunjungan ke Pembatik Lumbini di Wanurejo Borobudur . “Jayalah pandu Vanlitsian.” – Nik –