SMA Van Lith menggunakan 2 sistem Kurikulum, yaitu Kurikulum Nasional dan Kurikulum Pengembangan atau dikenal dengan Kurikulm Pespika ( Pengembangan Spiritualitas Kampus ). RKKS SMA Van Lith merupakan kegiatan tahunan kelas XI yang diadakan pasca test mid semester 2. Kegiatan ini bisa dikatakan Live in ke “Orang tua asuh” , namun panitia amatlah selektif dalam mencarikan orang tua asuh tempat anak-anak tinggal selama 5 hari. Minggu 26 Maret 2023 pk. 08.00 semua siswa-siswi kelas Xi telah berkumpul di sekolah. Mereka terbagi menjadi 5 wilayah penempatan yaitu Magelang ( 35 orang ), Semarang ( 50 orang ), Yogyakarta ( 58 orang ), Surakarta ( 35 orang ) dan Klaten ( 14 orang ) . Dengan menggunaan armada Bus semua siswa yang didampingi oleh para guru dan pamong meluncur ke lokasi .
Hal yang terberat dari semua kegiatan adalah persiapan, dari pembentukan panitia yang terbagi panitia intern yaitu para guru, kebetulan Ibu Lusia Suprihatin pengampu mapel Kimia menjadi koordinator RKKS 2023 . Sedangkan panitia ekstern terdiri dari para alumni Van Lith yang berada di wilayah penempatan siswa, dan FKMPP ( Forum Komunikasi Mitra Peduli Pendidikan ) atau secara umum kita sebut Komite yang terdiri dari orang tua siswa baik yang anaknya masih studi di Van Lith ataupun yang sudah alumni. Panitia intern lebih pada persiapan teknis , sarpras dan yang tak kalah penting adalah mempersiapkan mental anak-anak melalui pembekalan beberapak kali . Sedangkan panitia ekstern membantu mencarikan orang tua asuh di setiap wilayah penempatan. Sesuai dengan namanya Rekoleksi kesadaran dan Kepekaan sosial , maka orang tua asuh yang dipilih adalah wirausaha dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah diutamakan memiliki usaha . Misalnya para pengepul barang bekas/rosok, penjual makanan, peternak dan petani, bengkel , usaha laundry dll. Tentu para korlap ( koordinator lapangan ) terlebih dahulu memberikan pemahaman kepada orang tua asuh mengenai tujuan kegiatan ini . Dan dari sekolah tentu telah mempersiapkan juga keuangan untuk para orang tua asuh selama para Vanlitsian “belajar hidup dan ber refleksi” di sana.
Setiap anak secara bergantian dimonitor oleh pendamping lokasi . memang melelahkan bagi para pendamping lokasi yang harus mengunjungi sekian anak , namun itulah proses pembekalan nilai-nilai dasar dan pembentukan karakter Kepedulian dan Kepekaan yang diberikan oleh sekolah kepada para Vanlitsian . Kamis , 30 Maret pk. 10 .00 para siswa-siswi berkumpul di titik kumpul yang sudah ditentukan di setiap lokasi , kemudian dengan sedikit prosesi serah terima dari orang tua asuh kepada panitia, ucapan terima kasih dari sekolah kepada orang tua asuh dll, semua anak berpamitan untuk pulang ke Kampus Van Lith . Semoga sedikit pengalaman anak selama 5 hari ini menjadi bahan perenungan untuk mereka menjadi lebih manusiawi. Dari masukan sebagian besar orang tua asuh, mereka meminta kegiatan ini diadakan lebih lama jangan hanya 5 hari . bahkan ada yang meminta 1 bulan kalau boleh. Hm hm hm ….., benar juga karena para orang tua asuh mendapat banyak keuntungan dengan kehadiran anak-anak yang membantu pekerjaanya, sedangkan anak-anak mendapatkan pengalaman dan keluarga baru. Sungguh simbiosis mutualisme yang terbangin begitu apiknya . Jumat dan Sabtu 31 Maret dan 1 April 2023 mereka sudah harus melanjutakn kegiatan Refleksi yang tentunya mengevaluasi selama berproses di RKKS . kegiatan Refleksi dipandu oleh Tim IPPAK / mahasiswa dan Dosen Ilmu Pendidikan Agama Katholik dari Yogya . Untuk van Lith yang lebih baik . _ Nik _